News

News

img

20 October 2024

Prospek Bisnis Truk Logistik Di Indonesia

Bisnis truk logistik terus menjadi tulang punggung distribusi barang di Indonesia, terutama dengan meningkatnya kebutuhan transportasi akibat pertumbuhan e-commerce dan ekspansi proyek infrastruktur. Namun, di balik prospek cerah ini, industri ini masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu segera diatasi agar potensinya dapat dimaksimalkan.
 

Permintaan yang Terus Meningkat
 

Menurut data dari Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), sektor logistik nasional tumbuh sebesar 8% pada 2024. Kontribusi truk logistik mencapai 70% dari total pengangkutan darat, menjadikannya pemain utama dalam rantai distribusi.

“Kami melihat peluang besar, terutama dari sektor ritel dan e-commerce, yang terus membutuhkan pengiriman barang cepat dan efisien,” ungkap Agus Widodo, Direktur PT Logistika Utama.
 

Selain itu, proyek-proyek strategis nasional seperti jalan tol trans-Sumatra dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan kebutuhan tambahan untuk pengangkutan barang berat.
 

Tantangan yang Menghambat
 

Meski prospeknya menjanjikan, pengusaha truk logistik menghadapi segudang masalah:

Biaya Operasional Tinggi
Harga bahan bakar yang terus naik menjadi beban berat bagi pengusaha truk. Selain itu, tarif tol yang semakin mahal ikut memperburuk kondisi ini.
 

Keterbatasan Infrastruktur
Meski beberapa ruas jalan tol sudah dibangun, banyak daerah masih sulit diakses karena buruknya kondisi jalan di luar kota besar. Hal ini meningkatkan risiko kerusakan truk dan barang.
 

Kurangnya SDM Berkualitas
Industri ini juga menghadapi kekurangan pengemudi yang terlatih. “Sulit mencari sopir yang memiliki pengalaman dan memahami pentingnya keamanan dalam pengangkutan,” kata Joko Prabowo, pemilik perusahaan ekspedisi di Jawa Tengah.
 

Aturan dan Pajak yang Kompleks
Regulasi yang sering berubah, seperti aturan Over Dimension and Over Loading (ODOL), membuat pelaku usaha perlu beradaptasi terus-menerus. Biaya denda akibat pelanggaran ODOL menjadi momok bagi pengusaha truk.
 

Solusi dan Peluang ke Depan
 

Meski tantangan besar, sejumlah solusi mulai diterapkan. Digitalisasi logistik melalui platform online untuk pencatatan pengiriman dan pemantauan armada membantu meningkatkan efisiensi. Pemerintah juga mulai memperkenalkan subsidi bahan bakar bagi pengusaha kecil dan menengah di sektor logistik.
 

Di sisi lain, peluang dari logistik berbasis teknologi hijau juga menjadi tren. Truk listrik, meski masih mahal, mulai dilirik karena potensi mengurangi biaya bahan bakar dalam jangka panjang.
“Ke depan, kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha diperlukan untuk mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan,” ujar Dini Andriyani, seorang analis logistik.